gong

memaknai ketidak berdayaan dalam kuasa-Nya,berkarya dalam kemampuan yang diberikan-Nya

Kamis, 10 November 2011

Ayah

Ayah…
Akhirnya kau pergi tuk selamanya
Rasanya hanya sesaat saja kita bersama
Mengukir kenangang indah
Begitu cepat kita harus berpisah
Sebelum aku sempat berbakti padamu
Belum sempat aku membahagiakanmu
Pergimu hanya dapat kuantarkan
Dengan doa dan air mata
Habis lisan tuk berkata-kata
Tuhan lebih mencintai ayah

Walau bukan sesal melepasmu
Tapi…
Aku amat kehilanganmu
Tempat kuberbagi suka dan duka
Kau slalu membuatku tersenyum saat aku sedih
Kau selalu membuat senyumku jadi tawa
Kau sering menggodaku hingga aku marah
Kau sering mencandaiku
 hingga mukaku memerah
lalu kita tertawa bersama
kau merayuku
hingga aku rebah dipelukanmu
hingga hilang marahku
lalu kau memanjaku
kini tiada lagi  dirimu ayah

Ayah…
Aku sering kali nakal
Aku sering mengecewakanmu       
Kau marah dan menasihatiku
Setalah itu….
Kau peluk erat diriku
Penuh cinta dan kasih sayang
Aaah…..ayah semuanya indah
kini tiggal kenangan

Ayah…
 betapa besar pengorbanmu untukku
aku tak sanggup membalasnya
kasih sayangmu padaku
melebihi luasnya langit dan bumi

Ayah..
hanya doa kupanjatkan untukmu
Semoga pintu surga Tuhan
terbuka lebar untukmu
Semoga kau menikmati keabadian firdaus
Ayah..
Air mata dan doaku mengiringi kepergianmu
Selamat jalan ayahku tercinta

Tuhan terimalah ayahku dipelukan-Mu
Ampunkan dan sucikanlah dari segala dosa
Tempatkanlah beliau ditaman surga-Mu
Aku mencintaimu ayah, tak terbatas waktu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar